Dalam bahasa zuhud artinya tidak ingin kepada
sesuatu dengan meninggalkannya. Menurut istilah zuhud adalah
berpaling dan meninggalkan kemewahan duniawi dan mementingkan kebahagiaan
akhirat
Menurut Al Gazali zuhud dibagi dalam tiga
tingkatan yaitu:
- Meninggalkan
sesuatu karena menginginkan sesuatu yang lebih baik dari padanya
- Meninggalkan
keduniaan karena mengharap sesuatu yang bersifat keakheratan
- Meninggalkan
segala sesuatu selain Allah karena terlalu mencintai-Nya
Umar Bin Khattab bersabda
Orang yang zuhud menyimpan hartanya di tangan bukan di
hati dan tidak pernah menangis apabila kehilangan harta.
Ada seseorang yang datang
kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan
berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu
amalan yang apabila aku mengamalkannya, maka aku akan dicintai Allah dan
manusia?" Beliau bersabda, " Zuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah
akan mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada orang lain, niscaya
orang-orang akan mencitaimu." (HR. Ibnu Majah, hadist hasan) [Shahih Al
Jami (922), Shahih Ibn Mjah karya Al Bani Rahimahullah (331)]
Ada cara-cara untuk
membiasakan sifat zuhud diantaranya
1.
Jangan menginginkan apa yang dimiliki orang lain.
2.
Jangan terlalu senang dengan barang-barang yang dimiliki.
3.
Belajarlah sikap dermawan.
4.
Jangan menginginkan sesuatu secara berlebihan.
5.
Belajar mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cinta harta
Dapat
disimpulkan pandangan bahwa harta benda adalah sesuatu yang harus dihindari
karena dianggap dapat memalingkan hati, dari mengingat Allah. Namun ada yang
berpendapat bahwa zuhud bukan berarti semata-mata tidak mau memiliki harta
benda dan tidak suka mengenyam nikmat duniawi, tetapi sebenarnya adalah kondisi
mental yang tidak mau terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam mengabdikan
diri kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar