Jumat, 01 Maret 2013

Zuhud


Dalam bahasa zuhud artinya tidak ingin kepada sesuatu dengan meninggalkannya. Menurut istilah zuhud adalah berpaling dan meninggalkan kemewahan duniawi dan mementingkan kebahagiaan akhirat
Menurut Al Gazali zuhud dibagi dalam tiga tingkatan yaitu:
  1. Meninggalkan sesuatu karena menginginkan sesuatu yang lebih baik dari padanya
  2. Meninggalkan keduniaan karena mengharap sesuatu yang bersifat keakheratan
  3. Meninggalkan segala sesuatu selain Allah karena terlalu mencintai-Nya
Umar Bin Khattab bersabda
Orang yang zuhud menyimpan hartanya di tangan bukan di hati dan tidak pernah menangis apabila kehilangan harta.
 Ada seseorang yang datang kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata, "Wahai  Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang apabila aku mengamalkannya, maka aku akan dicintai Allah dan manusia?" Beliau bersabda, " Zuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada orang lain, niscaya orang-orang akan mencitaimu." (HR. Ibnu Majah, hadist hasan) [Shahih Al Jami (922), Shahih Ibn Mjah karya Al Bani Rahimahullah (331)]
Ada cara-cara untuk membiasakan sifat zuhud diantaranya
1.      Jangan menginginkan apa yang dimiliki orang lain.
2.      Jangan terlalu senang dengan barang-barang yang dimiliki.
3.      Belajarlah sikap dermawan.
4.      Jangan menginginkan sesuatu secara berlebihan.
5.      Belajar mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cinta harta

Dapat disimpulkan pandangan bahwa harta benda adalah sesuatu yang harus dihindari karena dianggap dapat memalingkan hati, dari mengingat Allah. Namun ada yang berpendapat bahwa zuhud bukan berarti semata-mata tidak mau memiliki harta benda dan tidak suka mengenyam nikmat duniawi, tetapi sebenarnya adalah kondisi mental yang tidak mau terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam mengabdikan diri kepada Allah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar