Jumat, 01 Maret 2013

Thariq bin Ziyad


 Thariq bin Ziyad panglima tinggi
Thariq bin Ziyad pejuang sejati
Thariq bin Ziyad gagah berani
Thariq bin Ziyad kekasih ilahi~
Begitulah mars sekolah saya diakhiri. Yap ini dia tempat yang kata orang-orang rumah kedua bagi para pelajar, sekolah. Kenapa dibilang rumah kedua? Soalnya hampir sebagian waktu kita dihabiskan disekolah dan karena itu juga ada ibarat orang tua disekolah yaitu guru. Itu juga salah satu alesan kenapa kita harus menghormati guru, udah sering denger kan?pasti.
Salah satu jalan yang saya pilih untuk merangkai masa depan saya adalah menginjakkan kaki disekolah ini, di Thariq bin Ziyad ini. Mengawali pelajalanan yang masih sangat panjang, mengawali petualangan yang makin lama akan semakin sulit, dan mengawali hidup yang nantinya akan membawa saya ke masa depan yang indah.
My life my choice, dan ini pilihan saya. SMPIT Thariq bin Ziyad, gedung bertingkat tiga ini adalah tempat saya menuntut ilmu. Jaraknya tak terlalu jauh dari rumah saya, bahkan bisa dikatakan dekat. Karena sekolah saya ini islam terpadu, laki-laki dan perempuan pun dipisah. Mulai dari pintu masuk, mesjid, hingga kelas. Banyak fasilitas yang bisa digunakan di sini. Ada lapangan olahraga, kantin, lab. IPA, lab. IT, ruang multimedia, dan perpustakaan. Ada 19 kelas disekolah ini dan salah satunya kelas saya, 9A atau biasa kami sebut antarixa. Walikelas kami adalah guru cantik yang pandai berbahasa, bu tukiyati. Selain walikelas 9A bu tukiyati juga guru bahasa Indonesia lho. Selain belajar seperti biasa banyak juga kegiatan-kegiatan yang diadakan sekolah saya. Salah satu kagiatan yang paling saya sukai adalah amt. Dimana kami anak kelas Sembilan melakukan kagiatan sosial dan diberikan motivasi. Kagiatan sosial yang kami lakukan adalah mengunjungi bantar gebang dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Kami  juga meminta doa agar sukses dalam menghadapi ujian nasional nanti. amin. Disana kami sangat termotivasi untuk menjadi lebih baik. Banyak sekali hikmah yang dapat di ambil dari kegiatan amt ini. Mereka yang hidup di lingkungan seperti ini aja semangat untuk belajarnya sangat tinggi kitapun harus mencontohnya.

Zuhud


Dalam bahasa zuhud artinya tidak ingin kepada sesuatu dengan meninggalkannya. Menurut istilah zuhud adalah berpaling dan meninggalkan kemewahan duniawi dan mementingkan kebahagiaan akhirat
Menurut Al Gazali zuhud dibagi dalam tiga tingkatan yaitu:
  1. Meninggalkan sesuatu karena menginginkan sesuatu yang lebih baik dari padanya
  2. Meninggalkan keduniaan karena mengharap sesuatu yang bersifat keakheratan
  3. Meninggalkan segala sesuatu selain Allah karena terlalu mencintai-Nya
Umar Bin Khattab bersabda
Orang yang zuhud menyimpan hartanya di tangan bukan di hati dan tidak pernah menangis apabila kehilangan harta.
 Ada seseorang yang datang kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata, "Wahai  Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang apabila aku mengamalkannya, maka aku akan dicintai Allah dan manusia?" Beliau bersabda, " Zuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada orang lain, niscaya orang-orang akan mencitaimu." (HR. Ibnu Majah, hadist hasan) [Shahih Al Jami (922), Shahih Ibn Mjah karya Al Bani Rahimahullah (331)]
Ada cara-cara untuk membiasakan sifat zuhud diantaranya
1.      Jangan menginginkan apa yang dimiliki orang lain.
2.      Jangan terlalu senang dengan barang-barang yang dimiliki.
3.      Belajarlah sikap dermawan.
4.      Jangan menginginkan sesuatu secara berlebihan.
5.      Belajar mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cinta harta

Dapat disimpulkan pandangan bahwa harta benda adalah sesuatu yang harus dihindari karena dianggap dapat memalingkan hati, dari mengingat Allah. Namun ada yang berpendapat bahwa zuhud bukan berarti semata-mata tidak mau memiliki harta benda dan tidak suka mengenyam nikmat duniawi, tetapi sebenarnya adalah kondisi mental yang tidak mau terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam mengabdikan diri kepada Allah